Bandara Internasional Sultan Thaha Syaifuddin (Zoo Airport) (IATA: DJB, ICAO: WIJJ) adalah sebuah bandara di Kota Jambi, Provinsi Jambi, Indonesia. Terletak di kawasan Paalmerah Jambi. Bandara ini memiliki 73 penerbangan yang berangkat per minggu untuk tujuan jangka pendek dan 42 pesawat berukuran sedang yang berangkat setiap minggu. Bandara ini dinamai Sultan Thaha yaitu Sultan terakhir dari Jambi.
Konten
1 Sejarah
2 Landasan Pacu
3 Terminal
4 Zoo Airport
5 Maskapai dan Tujuan Penerbangan
6 Lokasi dan Nomor Penting
7 Galeri Foto
8 Kecelakaan dan Insiden
Pada zaman kolonial, Jambi dibangun oleh Belanda dan Jepang dengan nama Paalmerah Airport. Nama berasal dari pasak Paalmerah yang terbuat dari batu untuk menentukan lokasi batas bandara yang terpasang oleh Belanda dan kemudian diberi nama di red paint. Pada tahun 1950 setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, bandara Jambi mulai melayani publik oleh Departemen Badan Penerbangan Sipil, pada saat itu dimensi runway berskala 900m x 25m dengan konstruksi kerikil dan pesawat Terbesar yang dapat dioperasikan adalah Douglas DC-3.
Departemen Badan Penerbangan Sipil pada tahun 1970 berubah nomenklatur menjadi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Bandara Paalmerah menjadi Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di Provinsi Jambi. Pada tahun 1976, pembangunan perpanjangan landasan pacu menjadi 1650m x 30m. Tanggal 10 Oktober 1978, Bandara Paalmerah berganti nama Bandara Sultan Thaha Jambi yang berasal dari nama salah satu pahlawan lokal Jambi. Pada tahun ini, dilakukan pemasangan Runway Visual Aid Light, VASI, CCR, REILS.
Pada tahun 1991 dilakukan pembangunan perpanjangan landasan pacu menjadi 1800m x 30m. Mendekati tahun 1998, dilakukan instalasi Cahaya dan pada tahun 2000 kembali dibuat perpanjangan landasan pacu sepanjang 2000m x 30m. Seiring dengan perkembangan teknologi pada tahun 2005, dilakukan penggantian VASI dan pemasangan PAPI.
Pada tanggal 1 Januari 2007, transfer Manajemen Operasional Sultan Thaha Jambi yang sebelumnya dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas Perhubungan dan sekarang dikelola oleh PT Angkasa Pura II, sedangkan pesawat terbesar yang dilayani Airbus A320. Sejak dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero) telah direncanakan perpanjangan landasan pacu untuk 2220m x 30m dan telah dioperasikan sekarang.
Landasan diperluas dengan panjang 2.400 meter dan lebar 45 meter, yang dilaksanakan pada tahun 2012 (kemudian akan diperluas ke 2.600 meter). Runway ini untuk menampung pesawat hingga setara Boeing 757 dari sebelumnya baru Boeing 737. Sebuah Landing System Instrument juga akan menambah kemungkinan pesawat masuk melakukan pendaratan sempurna dalam cuaca buruk.
Pada tanggal 12 Desember 2011, terobosan dibuat dengan perluasan terminal tahap-1 telah dilakukan untuk menampung kapasitas 1,5 juta penumpang per tahun (fase-2, TBD). Hari ini, penumpang telah menyentuh 1 juta, sedangkan kapasitas terminal hanya 300.000 penumpang per tahun. Terminal akan diperluas dari 2.308 meter persegi sehingga menjadi 13.015 meter persegi. Terminal baru diresmikan pada tanggal 27 September 2015, dan juga dilengkapi dengan dua garbarata (jet bridge) dan dapat menampung 1,8 juta penumpang per tahun.
Bandara Sultan Thaha menjadi Bandara dengan konsep kebun binatang pertama di dunia pada tahun 2015, dikarenakan Bandara ini terintegrasi dengan Kebun Binatang Taman Rimba yang berjarak 900 meter dari terminal baru. Bandara akan ditetapkan dengan nuansa hewan. Karena akses jalan ke bandara mengambil bagian tanah dari kebun binatang Taman Rimba. Kebun binatang menjadi seluas 13 hektar saja sekarang, dan menurut Peraturan Menteri Kehutanan, kebun binatang setidaknya harus 15 hektar, dan jika kurang dari aturan harus dikategorikan sebagai Taman Satwa (Animal Park).
Alamat:
Jl. Soekarno-Hatta,
Kel. Paal Merah, Kec. Jambi Selatan,
Kota Jambi, Provinsi Jambi,
Indonesia 36139
Informasi Bandara & Cargo
Nomor: 0741-572344
Faximile Bandara
Nomor: 0741-572244
Pada tanggal 27 Agustus 2008 Penerbangan 290 Sriwijaya Air, dengan pesawat Boeing 737-200 overran pada landasan pacu. Terdapat sebelas orang luka-luka dan tidak ada korban jiwa. Korban yang terluka termasuk seorang petani dan keluarganya yang tertabrak oleh pesawat.
Konten
1 Sejarah
2 Landasan Pacu
3 Terminal
4 Zoo Airport
5 Maskapai dan Tujuan Penerbangan
6 Lokasi dan Nomor Penting
7 Galeri Foto
8 Kecelakaan dan Insiden
Sejarah
Pada zaman kolonial, Jambi dibangun oleh Belanda dan Jepang dengan nama Paalmerah Airport. Nama berasal dari pasak Paalmerah yang terbuat dari batu untuk menentukan lokasi batas bandara yang terpasang oleh Belanda dan kemudian diberi nama di red paint. Pada tahun 1950 setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, bandara Jambi mulai melayani publik oleh Departemen Badan Penerbangan Sipil, pada saat itu dimensi runway berskala 900m x 25m dengan konstruksi kerikil dan pesawat Terbesar yang dapat dioperasikan adalah Douglas DC-3.
Departemen Badan Penerbangan Sipil pada tahun 1970 berubah nomenklatur menjadi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Bandara Paalmerah menjadi Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di Provinsi Jambi. Pada tahun 1976, pembangunan perpanjangan landasan pacu menjadi 1650m x 30m. Tanggal 10 Oktober 1978, Bandara Paalmerah berganti nama Bandara Sultan Thaha Jambi yang berasal dari nama salah satu pahlawan lokal Jambi. Pada tahun ini, dilakukan pemasangan Runway Visual Aid Light, VASI, CCR, REILS.
Pada tahun 1991 dilakukan pembangunan perpanjangan landasan pacu menjadi 1800m x 30m. Mendekati tahun 1998, dilakukan instalasi Cahaya dan pada tahun 2000 kembali dibuat perpanjangan landasan pacu sepanjang 2000m x 30m. Seiring dengan perkembangan teknologi pada tahun 2005, dilakukan penggantian VASI dan pemasangan PAPI.
Pada tanggal 1 Januari 2007, transfer Manajemen Operasional Sultan Thaha Jambi yang sebelumnya dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas Perhubungan dan sekarang dikelola oleh PT Angkasa Pura II, sedangkan pesawat terbesar yang dilayani Airbus A320. Sejak dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero) telah direncanakan perpanjangan landasan pacu untuk 2220m x 30m dan telah dioperasikan sekarang.
Landasan Pacu
Landasan diperluas dengan panjang 2.400 meter dan lebar 45 meter, yang dilaksanakan pada tahun 2012 (kemudian akan diperluas ke 2.600 meter). Runway ini untuk menampung pesawat hingga setara Boeing 757 dari sebelumnya baru Boeing 737. Sebuah Landing System Instrument juga akan menambah kemungkinan pesawat masuk melakukan pendaratan sempurna dalam cuaca buruk.
Terminal
Pada tanggal 12 Desember 2011, terobosan dibuat dengan perluasan terminal tahap-1 telah dilakukan untuk menampung kapasitas 1,5 juta penumpang per tahun (fase-2, TBD). Hari ini, penumpang telah menyentuh 1 juta, sedangkan kapasitas terminal hanya 300.000 penumpang per tahun. Terminal akan diperluas dari 2.308 meter persegi sehingga menjadi 13.015 meter persegi. Terminal baru diresmikan pada tanggal 27 September 2015, dan juga dilengkapi dengan dua garbarata (jet bridge) dan dapat menampung 1,8 juta penumpang per tahun.
Zoo Airport
Bandara Sultan Thaha menjadi Bandara dengan konsep kebun binatang pertama di dunia pada tahun 2015, dikarenakan Bandara ini terintegrasi dengan Kebun Binatang Taman Rimba yang berjarak 900 meter dari terminal baru. Bandara akan ditetapkan dengan nuansa hewan. Karena akses jalan ke bandara mengambil bagian tanah dari kebun binatang Taman Rimba. Kebun binatang menjadi seluas 13 hektar saja sekarang, dan menurut Peraturan Menteri Kehutanan, kebun binatang setidaknya harus 15 hektar, dan jika kurang dari aturan harus dikategorikan sebagai Taman Satwa (Animal Park).
Maskapai dan Tujuan Penerbangan
| Maskapai | Tujuan |
|---|---|
| Batik Air | Jakarta – Halim Perdanakusuma |
| Citilink | Jakarta - Soekarno Hatta |
| Garuda Indonesia | Jakarta - Soekarno Hatta |
| Garuda Indonesia dioperasikan oleh Explore Garuda | Palembang |
| Lion Air | Batam, Jakarta - Soekarno Hatta |
| Nam Air | Batam, Jakarta - Soekarno Hatta |
| Susi Air | Sungai Penuh, Muara Bungo, Dabo, Palembang, Pekanbaru |
| Wings Air | Palembang, Pekanbaru |
Lokasi dan Nomor Penting
Alamat:
Jl. Soekarno-Hatta,
Kel. Paal Merah, Kec. Jambi Selatan,
Kota Jambi, Provinsi Jambi,
Indonesia 36139
Informasi Bandara & Cargo
Nomor: 0741-572344
Faximile Bandara
Nomor: 0741-572244
Galeri Foto
Kecelakaan dan Insiden
Pada tanggal 27 Agustus 2008 Penerbangan 290 Sriwijaya Air, dengan pesawat Boeing 737-200 overran pada landasan pacu. Terdapat sebelas orang luka-luka dan tidak ada korban jiwa. Korban yang terluka termasuk seorang petani dan keluarganya yang tertabrak oleh pesawat.
0 komentar :
Posting Komentar